Minggu, 23 Februari 2014

Samama si Jabon Merah

(Anthocepalus macrophylus)


Samama adalah jenis pohon cepat tumbuh (fast growing species) alternatif yang merupakan tanaman endemik di sebagian kepulauan Maluku dan Sulawesi.

Samama adalah nama daerah kayu yang populer di daerah Maluku dimana masyarakat setempat biasa menyebutnya Samama atau Soulamo. Kayu Samama memiliki warna merah jambu.

Samama sendiri memiliki bahasa latin Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil yang merupakan famili Rubiaceae.

Di samping Anthocephalus macrophyllus terdapat Anthocephalus cadamba yang sudah populer dan banyak dibudidayakan dikenal dengan nama perdagangan Jabon dimana kayunya berwarna putih.

Di pulau Mangole tanaman Samama diperjualbelikan setara dengan Meranti.

Tanaman ini diklasifikasikan jenis sebagai Pohon Raksasa yang tumbuh cepat dan merupakan tumbuhan pioneer yang memiliki dominasi kuat.

Penyebaran spesies pohon ini yaitu di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tenggara.

Meskipun tanaman ini tersebar di beberapa daerah, data mengenai produksinya jarang sekali terdapat karena kayu ini lebih banyak dimanfaatkan di daerah setempat sedangkan data perdagangan kayu ini bercampur dengan data dari kayu-kayu lain yang berbobot ringan yang tidak dipertelakan dengan baik.

Tidak seperti kayu Jabon, Samama merupakan komoditas yang tidak begitu populer di dunia perdagangan kayu. Namun setelah jenis ini berhasil disemaikan di luar habitatnya maka Samama diperkirakan akan bersaing dengan kayu-kayu lain karena memiliki pertumbuhan pohon dan kualitas kayu yang lebih baik dari Jabon.

KARAKTERISTIK TEMPAT TUMBUH

* Pohon Samama (Anthocephalus macrophyllus) dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun hutan pegunungan rendah (0 – 1000 mdpl) dan tumbuh dalam iklim sedikit bermusim.
* Jenis tanaman ini berdasarkan pengalaman dapat tumbuh pada lahan marginal.
* Toleran terhadap cahaya.
* Dengan kata lain tanaman ini merupakan tumbuhan pioneer yang mampu tumbuh normal pada kondisi fluktuasi iklim ekstrim dan tipe lahan kritis.
* Saat ini pohon Samama baik merah maupun putih sudah berhasil disemai di Bandung Jawa Barat pada ketinggian 750 mdpl dan merupakan satu-satunya persemaian Samama pertama di Pulau Jawa.
* Kemampuan menyerap/menahan air sangat tinggi sehingga sesuai sebagai tanaman konservasi daerah aliran sungai (DAS) baik di hulu maupun di hilir.
* Apabila tidak ditebang selama 15 tahun maka akan terjadi penyebaran alami yang sangat dominan sehingga dapat mempercepat proses terjadinya hutan baru.
* Melihat kesuburan tanah di pulau Jawa lebih baik dibanding dengan daerah asalnya maka dapat dipastikan pertumbuhan pohon Samama mampu tumbuh lebih cepat.

Keunggulan Samama:

  • Kemampuan menahan dan menyimpan air sangat tinggi sehingga cocok untuk menahan tanah dari bahaya erosi
  • Mampu menghasilkan oksigen dalam jumlah besar
  • Dapat dibuat veneer dengan standar pasar Timur Tengah, Korea Selatan, Eropa dan Amerika Serikat
  • Dapat dibuat veneer untuk Face-Back pada produk plywood menggantikan meranti dan kayu alam lainnya
  • Log dapat dikupas dengan rotary sederhana (Cina), konvensional (Uroko Jepang) dan digital (Finlandia) dan menghasilkan veneer kualitas prima
  • Dapat dipakai untuk perkakas rumah tangga, bahan bangunan dan pertukangan
  • Pengolahan veneer untuk plywood tidak ada masalah saat proses di hot press, cold press sampai finishing.
  • Kualitas kayu samama jauh lebih baik daripada sengon dan benuang
Manfaat lain dari Samama:
Selain diambil kayunya, kulit kayu Samama dapat dipakai obat yang berkhasiat untuk:
  • Penambah stamina
  • Mengurangi rasa lelah
  • Penurun kolesterol
  • Penyubur kandungan
Cara mengolah untuk obat:
  • Kulit kayu Samama dicuci bersih kemudian dipotong 1 x 3 cm lalu dijemur sampai kering
  • Jika ingin digunakan ambil 5-7 potong kemudian diseduh dengan air mendidih 1 gelas
  • Biarkan sampai hangat
  • Diminum pagi atau sore setelah makan